Untuk mengantisipasi persaingan yang kuat antara dampak inflasi AS dan ekonomi domestik


JAKARTA - Pasar saham domestik dan pelaku pasar atau investor menunggu dan mewaspadai gejolak pasar menjelang rilis data inflasi dari Amerika Serikat (AS). Bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) bersiap menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Informasi Investasi Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan pelaku pasar domestik juga merasakan dampak kenaikan AS - Waspadai inflasi yang bisa menyebabkan rupiah terdepresiasi terhadap dolar.

'Apalagi bila ada resiko seperti B. meningkatnya inflasi yang tidak dapat diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya saat dihubungi MPI di Jakarta, Senin (11/7/2022). >Nafan menambahkan, konflik antara Rusia dan Ukraina yang belum berakhir, juga akan menambah efek domino negatif terhadap kinerja bursa di negara-negara yang masuk dalam kategori emerging market pada kuartal I 2022, sehingga mengurangi tekanan ketakutan. jelang kenaikan inflasi AS.

'Pelaku pasar masih akan berhati-hati dalam berinvestasi pada instrumen berisiko. Di sisi lain, fundamental ekonomi domestik yang solid telah mendorong kepercayaan investor terhadap kinerja pasar domestik,' ujarnya.

Seperti diketahui, The Fed sebelumnya menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, paling agresif yang dilakukan The Fed sejak tahun 1994. The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali, yaitu sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, disusul oleh 50 basis poin di bulan Mei dan 75 basis poin di bulan Juni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara masuk WhatsApp Web dengan cepat dan mudah

Food Holding salurkan 62 juta liter minyak goreng, Papua paling sedikit

Anak perusahaan KAI membuka lowongan kerja dengan minimal lulusan D3